WAKTU SUNGGUH SANGAT BERHARGA!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Januari 2012 -
Baca: Pengkotbah 3:10-15
"Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya." Pengkotbah 3:1
Begitu berharganya waktu sehingga orang mengatakan 'waktu adalah uang'. Ini menunjukka bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berarti dan bernilai bagi kehidupan manusia.
Ada tiga fase waktu yaitu kemarin, yang adalah kenangan di mana semuanya tak mungkin terulang; hari ini atau sekarang adalah kenyataan yang sedang kita jalani dan merupakan anugerah dari Tuhan; sedangkan esok adalah harapan dan itu masih misteri atau rahasia Tuhan. Jadi kita yang beroleh kesempatan menjalani hidup sampai hari ini pergunakan itu sebaik-baiknya dan jangan sia-siakan, karena "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya." (ayat nas). Sesibuk apa pun pekerjaan dan aktivitas kita, jangan pernah lupa memberi waktu kita untuk Tuhan. Tuhan berkata, "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?" (Matius 26:40). Dalam sehari berapa lama kita bersekutu dengan Tuhan: berdoa, membaca dan merenugkan firman Tuhan? Ataukah kita berdoa hanya saat bangun tidur, mau makan dan hendak beranjak tidur? Pemazmur menasihatkan agar kita senantiasa menyukai firman Tuhan dan merenungkanNya itu siang dan malam (baca Mazmur 1:2). Waktu-waktu yang ada hendaknya kita gunakan juga untuk memperhatikan jam-jam ibadah kita. "...ibadah itu berguna dalam segaa hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang." (1 Timotius 4:8). Oleh karena itu, "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati; dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." (Ibrani 10:25).
Hal lain yang tak boleh kita abaikan juga adalah memberi waktu untuk keluarga: memberi perhatian kepada suami, isteri dan anak. Seringkali karena sibuk kita melupakan waktu untuk keluarga. Kesibukan membuat banyak orang terpisah dari keluarga. Kesibukan membuat banyak orang terpisah dari keluarganya. Anak-anak memberontak dan akhirnya terjerumus narkoba dan sebagainya karena kurangnya perhatian dari orangtua. Selain itu, sebagai makhluk sosial kita tidak bisa hidup sendiri, kita memerlukan orang lain atau sesama kita. "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya." (Amsal 27:17).
Waktu dan kesempatan yang baik tidak pernah datang untuk kedua kalinya, karena itu pergunakanlah dengan baik.
Baca: Pengkotbah 3:10-15
"Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya." Pengkotbah 3:1
Begitu berharganya waktu sehingga orang mengatakan 'waktu adalah uang'. Ini menunjukka bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berarti dan bernilai bagi kehidupan manusia.
Ada tiga fase waktu yaitu kemarin, yang adalah kenangan di mana semuanya tak mungkin terulang; hari ini atau sekarang adalah kenyataan yang sedang kita jalani dan merupakan anugerah dari Tuhan; sedangkan esok adalah harapan dan itu masih misteri atau rahasia Tuhan. Jadi kita yang beroleh kesempatan menjalani hidup sampai hari ini pergunakan itu sebaik-baiknya dan jangan sia-siakan, karena "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya." (ayat nas). Sesibuk apa pun pekerjaan dan aktivitas kita, jangan pernah lupa memberi waktu kita untuk Tuhan. Tuhan berkata, "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?" (Matius 26:40). Dalam sehari berapa lama kita bersekutu dengan Tuhan: berdoa, membaca dan merenugkan firman Tuhan? Ataukah kita berdoa hanya saat bangun tidur, mau makan dan hendak beranjak tidur? Pemazmur menasihatkan agar kita senantiasa menyukai firman Tuhan dan merenungkanNya itu siang dan malam (baca Mazmur 1:2). Waktu-waktu yang ada hendaknya kita gunakan juga untuk memperhatikan jam-jam ibadah kita. "...ibadah itu berguna dalam segaa hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang." (1 Timotius 4:8). Oleh karena itu, "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati; dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." (Ibrani 10:25).
Hal lain yang tak boleh kita abaikan juga adalah memberi waktu untuk keluarga: memberi perhatian kepada suami, isteri dan anak. Seringkali karena sibuk kita melupakan waktu untuk keluarga. Kesibukan membuat banyak orang terpisah dari keluarga. Kesibukan membuat banyak orang terpisah dari keluarganya. Anak-anak memberontak dan akhirnya terjerumus narkoba dan sebagainya karena kurangnya perhatian dari orangtua. Selain itu, sebagai makhluk sosial kita tidak bisa hidup sendiri, kita memerlukan orang lain atau sesama kita. "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya." (Amsal 27:17).
Waktu dan kesempatan yang baik tidak pernah datang untuk kedua kalinya, karena itu pergunakanlah dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar