Kamis, 23 Agustus 2018

Komunitas WARNA - Pelatihan Pengelolaan Sistem Keuangan Sederhana

Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) melalui program Citradaya Nita melakukan Kegiatan Pelatihan Pengelolaan Sistem Keuangan Sederhana dan Pelatihan Membuat Pernak Pernik Cendrawasih dari Kayu Gaba (23/8).

Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu upaya dalam program Pemberdayaan perempuan dalam penanggulangan Kemiskinan, yang dimulai pada bulan Juli dan telah di awali dengan workshop sosialisasi program.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan Komunitas, agar mampu mengatur keuangan dengan baik, dan mendapat informasi serta pengetahuan baru serta diskusi bersama komunitas.

Kegiatan ini dilakukan di Kantor Yayasan Harapan Ibu Papua, dan di hadiri juga oleh Ibu  Veneranda Kirihio selaku Pimpinan YHIP. Pelatihan ini berlangsung cukup lama, karena banyak hal-hal menarik yang menjadi pembahasan, serta materi yang di kemas dengan begitu sederhana sehingga mudah di pahami oleh komunitas.

Perempuan dan dunia usaha memang menjadi menarik, karena banyak tantangan yang dihadapi oleh setiap individu dan berbeda-beda. Namun melalui program ini, perempuan diharapkan mampu keluar dari zona nyaman dan mengalahkan rasa takut untuk mencoba serta bersaing meski dengan usaha kecil.

Seperti yang di sampaikan Jihan Kantoli selaku Fasilitator bahwa Perempuan memang sering kesulitan apalagi jika berhadapan dengan kebutuhan yang banyak, sehingga kadang modal usaha digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Dan ini yang perlu dirubah oleh komunitas.

Pada kesempatan yang sama Yulius Amamehi yang juga sebagai fasilitator memberi motivasi kepada peserta agar bisa berbagi ilmu dan informasi dengan sesama, agar talenta yang kita punya bertambah. Karena tidak cukup sampai pada diri sendiri.

Yulius sebagai fasilitator membuat pernak- pernik cendrawasih dari kayu Gaba, memberikan pelatihan serta informasi kepada komunitas, akan lebih baik jika kita tidak lagi memburu cendrawasih untuk digunakan sebagai ikat kepala atau pajangan setelah di awetkan. Lebih baik menggunakan yang dari kayu atau dari bahan apapun yang berbentuk cendrawasih.  Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini, sudah ada larangan keras untuk tidak menggunakan topi atau ikat kepala dengan cendrawasih asli.

Komunitas begitu antusias ingin belajar, apalagi permintaan dan pesanan untuk cendrawasih sangat banyak, sehingga komunitas perempuan berharap ini menjadi informasi dan pengetahuan baru yang bermanfaat dan akan memghasilkan untuk menunjang ekonomi keluarga.

Selanjutnya akan ada lebih banyak produk yang di pasarkan melalui sosial media hasil kerajinan dan keterampilan komunitas, yaitu cendrawasih dari kayu gaba, dompet dan tas dari benang, noken, bingkai dari koran, bunga dan sandal. Ini merupakan wujud komitmen bersama, dan di harapkan ini akan terus berjalan dengan memanfaatkan teknologi yang ada serta menyesuaikan dengan minat serta situasi yang ada saat ini. Apalagi saat ini sudah semakin banyak kerajinan dan keterampilan yang ada, namun untuk tetap eksis kita harus mencoba dan belajar hal-hal baru sebagai nilai tambah untuk produk yang akan di pasarkan.

Beberapa mama-mama sudah memiliki akun Facebook sehingga mulai belajar memasarkan sendiri, dan ke depan akan dilakukan pelatihan pemasaran melalui sosiak media.

Melalui program Citradaya Nita, mampu memberdayakan komunitas perempuan, sehingga meskipun program berakhir, namun komitmen bersama dan apa yang telah di bangun bersama dalam komunitas tetap berjalan.

Karena, Perempuan harus bisa berdaya dan mampu bersaing secara sehat dan mengatur keuangan dengan baik meski dalam bentuk sederhana.














Minggu, 19 Agustus 2018

Yayasan Harapan Ibu Papua Rayakan HUT RI Bersama Anak-Anak di Kampung Yakonde


Perayaan Hari Kemerdekaan RI ke 73, Yayasan Harapan Ibu Papua (YHIP), pimpinan dan seluruh staff berkunjung ke kampung Yakonde distrik Waibu, kabupaten Jayapura. 

Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat dan aparat kampung serta tokoh agama yang ada di kampung Yakonde.

Bersama ibu-ibu kader yang juga sangat antusias membantu serta tokoh pemuda yang membantu kegiatan yang dilakukan sejak siang hingga sore hari.

Fokusnya memang bersama anak-anak yang ada di kampung Yakonde tetapi ada juga anak-anak dari beberapa kampung sekitar yang ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan.

Beberapa lomba yang dipersiapkan untuk memeriahkan HUT RI di antaranya, lomba makan kerupuk, lari kelereng dan lari karung dan mewarnai. Sama seperti lomba pada umumnya.

Kegiatan ini di awali dengan menggambar wajah dengan tema HUT RI, anak-anak begitu antusias dan gembira, dari yang kelompok belum sekolah hingga SMP, kemudian menghafal Pancasila, Menyayikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan lagu Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Pada kegiatan ini juga YHIP membagikan perlengkapan belajar seperti buku, alat tulis dan dan lainnya juga beberapa hadiah bagi pemenang lomba.

Mungkin tidak ada yang spesial, karena ini sama dengan lomba-lomba pada umumnya yang sering dilakukan, namun tujuan kegiatan ini adalah agar anak-anak memiliki rasa bangga terhadap Negri Tercinta serta Menumbuhkan semangat dan cinta tanah air yang merupakan hal penting dan memang harus di tanamkan sejak dini.

Seperti yang di sampaikan oleh Ibu Veneranda Kirihio selaku Direktris Yayasan Harapan Ibu Papua.
"Anak-anak adalah Masa Depan Bangsa, dan mereka adalah penerus Bangsa, harus menumbuhkan semangat dan cinta tanah air sejak kecil, agar kelak mereka bisa menjadi anak-anak yang membangun Negara tercinta dan mampu mengukir prestasi yang mengharumkan bangsa kita". 

Banyak anak-anak yang mengalami kekerasan, banyak anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan, kesulitan mengakses kesehatan, tidak memiliki kebebasan bermain dan mengembangkan potensi yang dimiliki karena berbagai faktor.

Semoga Kemerdekaan dapat benar-benar dirasakan oleh seluruh anak Indonesia dan seluruh masyarakat Indonesia. 

Indonesia begitu kaya, dengan segala yang di miliki, dengan latar belakang suku dan budaya yang berbeda-beda dan begitu unik, serta alam yang indah, itu adalah kekayaan yang patut kita banggakan. Meski dengan kekurangan, keterbatasanyang masih harus dibenahi namun kita adalah bagian dari perubahan itu. Mengajarkan anak-anak agar tidak melihat kekurangan bangsa ini yang membuat kita tidak merasa bangga, namun mengajarkan mereka tentang bagaimana mencintai dan melihat kekayaan yang dimiliki, serta membawa perubahan sebagai penerus
bangsa dan negara. 

Bapak Korah sebagai salah satu aparat kampung yang juga sangat senang dengan kegiatan yang dilakukan, bahkan mengikuti sampai akhir, " Kami senang sekali dengan kegiatan ini, karena jarang sekali dilakukan, anak-anak banyak sekali bahkam dari kampung lain datang. Kami harap YHIP kembali dengan kegiatan-kegiatan lain lagi dan bisa lebih banyak yang dilibatkan. Kami senang melihat anak-anak yang sebenarnya sudah kumpul dari pagi. Tetapi ini sangat bermanfaat untuk kami". 

Dan salah satu Tokoh pemuda yaitu Evi Toam, "Kami harap bisa ada kegiatan lagi, dan lebih banyak biar kita biar kampung kami mendapat banyak informasi dan kegiatan-kegiatan seperti ini memberi semangat untuk adik-adik, supaya memiliki rasa cinta terhadap negara kita, meskipun kami di kampung yang berbeda jauh bahkan jauh dari Kota tetapi kami Cinta Indonesia dan semoga YHIP ada kegiatan-kegiatan lain lagi, sukses selalu". 

Kampung Yakonde, sejak 2017 merupakan salah satu kampung binaan YHIP untuk isu Kekerasan Berbasis Gender, sehingga kedekatan sudah di bangun sejak saat itu, dan berharap kedepan program tetap berjalan dan bisa membangun jejaring dengan kampung lainnya. 

Pada kesempatan ini juga komunitas WARNA terlibat dengan menyumbangkan parsel untuk anak-anak, sebagai salah satu komitmen yang di bangun untuk menyisihkan sebagian dari hasil dan sumbangan untuk berbagi. Karena komunitas WARNA juga adalah binaan dari Yayasan Harapan Ibu Papua. 

Yayasan Harapan Ibu berharap, dengan adanya kegiatan ini, tidak hanya sebatas perayaan HUT NKRI namun pada kesempatan lain akan melakukan kegiatan-kegiatan sosial lainnya, dan semoga bisa dengan kampung lainnya. 

Jika kita ingin Indonesia menjadi lebih baik maka kita harus melakukan sesuatu karena "Kerja Kita, Prestasi Bangsa". 

Seperti apapun Negri yang kita pijak, kita patut bangga karena ini adalah Tanah Air Kita.




Foto Bersama Anak-anak sebelum Lomba




Sebelum Pengumuman Juara

Lomba Lari Karung

Ibu Direktris Menyerahkan Hadiah Pertama

Lomba Lari Kelereng

Menyanyikan Lagu Indonesia Raya


Foto Bersama Pimpinan Dan Staff YHI Papua

                                                        Menghafal Pancasila




Menggambar Wajah