Jumat, 13 Juli 2018

Workshop Sosialisasi Program CN 2018


Hari ini jumat 13 juli, bertempat di ruang rapat KPA Kota Jayapura, telah melakukan workhsop sosialisasi program bagi komunitas perempuan kreatif kota jayapura., bersama 15 orang peserta komunitas dari berbagai latar belakang keterampilan yang berbeda.

Merupakan langkah awal, untuk program yang akan dilaksanakan bersama PPMN melalui Citradaya Nita.

Workshop sosialisasi program dilakukan untuk memberi pemahaman kepada setiap perempuan yang tergabung dalam komunitas tentang program yang akan dijalankan selama tiga bulan bersama PPMN melalui Citradaya Nita dalam program Pemberdayaan perempuan.

Pada workshop ini menghadirkan tiga orang narasumber, yaitu Bapak Ahmda Musa dari Disperindagkop selaku Kabid Koperasi, Ibu Oktovina Selaku Sekertaris Dinas P3AKB didampingi Ibu Hubertina selaku kepala bidang dinas P3AKB Kota Jayapura.

Tujuan dari workshop ini adalah agar setiap individu yang tergabung dalam komunitas perempuan kreatif kota jayapura, memahami tentang program yang akan dijalankan serta memahami tentang tujuan berkelanjutan dari program yang akan berjalan selama tiga bulan.

Meski secara program hanya akan berjalan selama tiga bulan, namun berharap komunitas ini mampu berdaya dan memberi manfaat tidak hanya bagi individu tetapi kelompok serta lingkungan masyarakat secara berkelanjutan. 

Menurut bapak Ahmad Musa, Penting sekali perempuan berdaya dan membangun usaha, yang penting benar-benar punya kemampuan dan berkomitmen untuk bisa berdaya agar bisa meningkatkan drajad dan ekonomi baik individu maupun keluarga. Beberapa peluang yang diberikan kepada komunitas WARNA, yaitu membuat sebagus mungkin hasil keterampilan, kemudian jika memang memiliki daya saing dan di harapkan bisa mengangkat unsur budaya pada setiap keterampilan yang di hasilkan maka bisa ditaruh di outlet-outlet di Kota Jayapura dan ada juga di Kabupaten Jayapura yaitu di Bandara sentani. Yang penting hasilnya bagus dan jika di nilai bagus, maka akan membuat MOU untuk beberapa kesepakatn yang perlu dilakukan.

Selanjutnya menurut Ibu Oktovina , perempuan terkadang kesulitan untuk berdaya dan keterbatasan akses karena berbenturan dengan berbagai persoalan, salah satunya posisi tawar perempuan yang rendah, dan budaya patriarki, sehingga perempuan kesulitan karena kurangnya pemahaman gender. Perempuan berdaya bukan berarti bersaing dengan laki-laki, namun setara dan dapat membantu kebutuhan-kebutuhan, apalagi perempuan yang tidak memiliki suami, harus menjadi ibu dan bapa dalam keluarga.

Di waktu yang sama, pernyataan menarik juga dari Ibu Hubertina, bagaimana perempuan dengan usaha yang kecil dapat memiliki simpanan, dan mmapu mengatur keuangan dengan baik. Jangan menjual dengan harga mahal, jual dnegan harga murah yang penting komit, untuk uang yang didapat setiap hari di tabung, tidka boleh digunakan untuk hal-hal yang bukan kebutuhan penting,pasti hasilnya lumaya. Kebanyakan usaha tidak berjalan karena kita mengharapkan keuntungan besar sedangkan kita menjual dengan harga yang terlalu mahal.  

Ada beberapa hal yang dihasilkan dari workshop ini yaitu, Komunitas perempuan mendapat kesempatan untuk mendapatkan 1 stand pameran pada festival teluk humbold yang akan dilaksankan pada tanggal 5 sampai 7 juli serta pada perayaan hari kemerdekaan RI,  dan peluang untuk mengajukan proposal bantuan kepada dinas perindagkop meskipun dengan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, namun ini menjadi satu tahap dan peluang untuk bisa berdaya meski dengan berbagai tantangan. 

Melalui workshop ini, memberi pemahman bagi setiap perempuan yang tergabung dalam komunitas untuk bisa memahami dengan baik bagaimana menjadi perempuan yang berdaya dan bersaing secara sehat dalam dunia usaha.

Pentingnya keterlibatan perempuan dalam berbagai akses, melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Komunitas WARNA tidak hanya memprioritaskan pengembangan ekonomi, namun berkomitmen untuk memberi manfaat bagi orang lain, sehingga membuat kesepakatan bersama, bahwa setiap penghasilan, akan disisikan sebagian untuk membantu orang yang terinfeksi HIV, berdasarkan informasi yang kami dapat bahwa beberapa perempuan yang terinfeksi HIV beberapa diantaranya juga dalam keadaan hamil dengan kondisi yag serba berkekurangan, sehingga tidak mendapat asupan nutrisi yang baik.

Kami mungkin tidak dapat memberikan bantuan yang besar dan banyak namun paling tidak seberapapun penghasilan yang kami dapat, bisa berbagi dengan orang lain.
  

PPMN melalui program Citradaya Nita, dengan program pemberdayaan perempuan dalam penanggulangan kemiskinan diharapkan benar-benar dapat mmeberi dampak positif serta perubahan yang lebih baik khususnya bagi komunitas perempuan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar