Hari ini jumat 13 juli, bertempat di ruang rapat KPA
Kota Jayapura, telah melakukan workhsop sosialisasi program bagi komunitas
perempuan kreatif kota jayapura., bersama 15 orang peserta komunitas dari
berbagai latar belakang keterampilan yang berbeda.
Merupakan langkah awal, untuk program yang akan dilaksanakan
bersama PPMN melalui Citradaya Nita.
Workshop sosialisasi program dilakukan untuk memberi
pemahaman kepada setiap perempuan yang tergabung dalam komunitas tentang
program yang akan dijalankan selama tiga bulan bersama PPMN melalui Citradaya
Nita dalam program Pemberdayaan perempuan.
Pada workshop ini menghadirkan tiga orang narasumber, yaitu
Bapak Ahmda Musa dari Disperindagkop selaku Kabid Koperasi, Ibu Oktovina Selaku
Sekertaris Dinas P3AKB didampingi Ibu Hubertina selaku kepala bidang dinas
P3AKB Kota Jayapura.
Tujuan dari workshop ini adalah agar setiap individu yang
tergabung dalam komunitas perempuan kreatif kota jayapura, memahami tentang
program yang akan dijalankan serta memahami tentang tujuan berkelanjutan dari
program yang akan berjalan selama tiga bulan.
Meski secara program hanya akan berjalan selama tiga bulan,
namun berharap komunitas ini mampu berdaya dan memberi manfaat tidak hanya bagi
individu tetapi kelompok serta lingkungan masyarakat secara berkelanjutan.
Menurut bapak Ahmad Musa, Penting sekali perempuan berdaya
dan membangun usaha, yang penting benar-benar punya kemampuan dan berkomitmen
untuk bisa berdaya agar bisa meningkatkan drajad dan ekonomi baik individu
maupun keluarga. Beberapa peluang yang diberikan kepada komunitas WARNA, yaitu
membuat sebagus mungkin hasil keterampilan, kemudian jika memang memiliki daya
saing dan di harapkan bisa mengangkat unsur budaya pada setiap keterampilan yang
di hasilkan maka bisa ditaruh di outlet-outlet di Kota Jayapura dan ada juga di
Kabupaten Jayapura yaitu di Bandara sentani. Yang penting hasilnya bagus dan
jika di nilai bagus, maka akan membuat MOU untuk beberapa kesepakatn yang perlu
dilakukan.
Selanjutnya menurut Ibu Oktovina , perempuan terkadang
kesulitan untuk berdaya dan keterbatasan akses karena berbenturan dengan
berbagai persoalan, salah satunya posisi tawar perempuan yang rendah, dan
budaya patriarki, sehingga perempuan kesulitan karena kurangnya pemahaman
gender. Perempuan berdaya bukan berarti bersaing dengan laki-laki, namun setara
dan dapat membantu kebutuhan-kebutuhan, apalagi perempuan yang tidak memiliki
suami, harus menjadi ibu dan bapa dalam keluarga.
Di waktu yang sama, pernyataan menarik juga dari Ibu Hubertina,
bagaimana perempuan dengan usaha yang kecil dapat memiliki simpanan, dan mmapu
mengatur keuangan dengan baik. Jangan menjual dengan harga mahal, jual dnegan
harga murah yang penting komit, untuk uang yang didapat setiap hari di tabung,
tidka boleh digunakan untuk hal-hal yang bukan kebutuhan penting,pasti hasilnya
lumaya. Kebanyakan usaha tidak berjalan karena kita mengharapkan keuntungan
besar sedangkan kita menjual dengan harga yang terlalu mahal.
Ada beberapa hal yang dihasilkan dari workshop ini yaitu,
Komunitas perempuan mendapat kesempatan untuk mendapatkan 1 stand pameran pada
festival teluk humbold yang akan dilaksankan pada tanggal 5 sampai 7 juli serta
pada perayaan hari kemerdekaan RI, dan
peluang untuk mengajukan proposal bantuan kepada dinas perindagkop meskipun
dengan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, namun ini menjadi satu tahap
dan peluang untuk bisa berdaya meski dengan berbagai tantangan.
Melalui workshop ini, memberi pemahman bagi setiap perempuan
yang tergabung dalam komunitas untuk bisa memahami dengan baik bagaimana
menjadi perempuan yang berdaya dan bersaing secara sehat dalam dunia usaha.
Pentingnya keterlibatan perempuan dalam berbagai akses,
melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Komunitas WARNA tidak hanya memprioritaskan
pengembangan ekonomi, namun berkomitmen untuk memberi manfaat bagi orang lain,
sehingga membuat kesepakatan bersama, bahwa setiap penghasilan, akan disisikan
sebagian untuk membantu orang yang terinfeksi HIV, berdasarkan informasi yang
kami dapat bahwa beberapa perempuan yang terinfeksi HIV beberapa diantaranya
juga dalam keadaan hamil dengan kondisi yag serba berkekurangan, sehingga tidak
mendapat asupan nutrisi yang baik.
Kami mungkin tidak dapat memberikan bantuan yang besar dan
banyak namun paling tidak seberapapun penghasilan yang kami dapat, bisa berbagi
dengan orang lain.
PPMN melalui program Citradaya Nita, dengan program pemberdayaan perempuan dalam penanggulangan kemiskinan diharapkan benar-benar dapat mmeberi dampak positif serta perubahan yang lebih baik khususnya bagi komunitas perempuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar